Komisi II DPRD Metro Tekankan Kekompakan Tangani Covid-19

By Redaksi Feb 4, 2021

Kota Metro – Komisi II DPRD Kota Metro menekankan kekompakan antarlembaga dalam rapat dengar pendapat (hearing) tentang penanganan pencegahan Covid-19. Dengan ini, koordinasi antarlembaga harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam penanganan Covid-19 di wilayah setempat.

Ketua Komisi II DPRD Kota Metro Fahmi Anwar mengatakan, kekompakan penanganan covid-19 amat penting. Oleh sebab itu, jangan sampai kurang berkoordinasi dalam menangani kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

“Jadi, mana yang tersumbat, masukan, dan seperti apa situasi di lapangan itu harus disatukan. Perlu dijelaskan juga, kalau covid-19 ini bukan penyakit aib, supaya tidak dikucilkan,” kata dia saat hearing dengan sejumlah OPD di Aula DPRD Kota Metro, Kamis, 4 Februari 2021.

Fahmi menilai koordinasi menjadi suatu keharusan dengan semangat untuk saling memperbaiki. Terkait masalah anggaran logistik, vitamin, bantuan, dan lainnya pihaknya selalu mendorong peningkatan sesuai aturan yang ada.

“Koordinasi yang baik dari atas sampai bawah. Dan untuk orang yang terkena itu juga harus dikaji apakah bisa diberi bantuan. Karena kami kan tidak tahu kemampuan ekonomi pasien yang kena itu seperti apa,” ujar dia.

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Metro, Ancilla Hernani menambahkan, perlu sinkronisasi agar penanganan lebih baik. Demikian pula terkait prosedur operasional standar bagi pasien isolasi mandiri.  Sebab bagaimanapun, pasien tidak bisa mencari nafkah selama menjalani isolasi.

“Jadi, bisa tidak ada bantuan. Misal, APD atau ekonomi. Mereka kan otomatis tuh tidak bisa kerja. Itu bagaimana. Artinya ini harus diperhatikan pemerintah. Kalau memang bisa anggaran digunakan untuk bantuan itu, ya segera disalurkan. Termasuk pasien yang meninggal dunia,” kata dia.

Sementara Sekretaris Komisi II DPRD Kota Metro, Maryati menyatakan, peningkatan koordinasi tim kota dengan kelurahan harus lebih dioptimalkan. Selain itu, Metro bisa mencontoh koordinasi yang optimal seperti di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

“Waktu kami kunjungan ke sana, ketika ada satu anggota keluarga yang kena, itu langsung dibantu termasuk ekonominya,” ujarnya. (*)