Lampung Selatan, Natar – Ketua Komisi II DPRD Lampung Wahrul Fauzi Silalahi mendesak Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mengatasi kelangkaan pupuk di sejumlah daerah. Misalnya kelangkaan urea di Kecamatan Sragi, Lampung Selatan.
Wahrul mengatakan, beberapa petani melapor kepada dirinya bahwa urea langka. Harganya pun kini naik. Jika awalnya Rp100 ribu per sak kini menjadi Rp125 ribu per sak.
Kata Wahrul, kelangkaan ini mesti dicegah agar petani tidak terhambat memberikan pupuk untuk tanaman mereka. Jika sampai tidak ada, ia mengkhawatirkan kesulitan petani akan berujung pada ketidakmaksimalan hasil pertanian mereka.
Wahrul mengatakan, ia secara pribadi sudah membantu menurunkan berton-ton pupuk dan bibit untuk petani di beberapa titik di Lampung Selatan. Namun, jika itu tidak didukung sistem yang komprehensif soal pupuk, perihal kelangkaan ini makin menjadi-jadi. Ia mendesak pemerintah bisa mengatasi persoalan itu.
Lampung Selatan, ujar Wahrul, adalah salah satu daerah sentra pertanian untuk Lampung. Bahkan, menjadi pemasok untuk beberapa provinsi di luar Lampung.
Ia ingin, pemda setempat tanggap mengatasi hal ini. Tidak boleh persoalan kelangkaan dan tingginya harga pupuk selalu menjadi masalah.
“Tangani dengan cepat. Pupuk ini kebutuhan utama petani. Segera diselesaikan supaya petani kita terbantu,” ujar Ketua DPD Partai Nasdem Lampung Selatan itu.
Anggota dewan daerah pemilihan Lamsel itu menganjurkan petani juga melaporkan hal itu kepada dewan setempat. Ia siap berkoordinasi dengan anggota dewan dari Nasdem untuk ambil peran menyelesaikan persoalan kelangkaan pupuk itu. (Red/Adv)